03.43 in Shalat
Shalat Maghrib terdiri dari 3 (tiga) rakaat, waktunya dilaksanakan
antara terbenamnya matahari dan sebelum waktu Shalat Isya. Nabi Muhammad
saw bersabda: "Dan waktu salat Maghrib selama belum terbenam mega merah" (HR Abdullah bin Umar ra). Berikut ini adalah urutan tata cara menjalankan ibadah shalat Maghrib.
Bacaan niat sholat maghrib sendirian :
"Ushallii fardhal Maghribi tsalaatsa raka’aatin mustaqbilal qiblati adaa’an lilaahi ta’aalaa."
Artinya :
Saya (berniat) mengerjakan sholat fardhu Maghrib sebanyak tiga raka’at dengan menghadap kiblat, karena Allah Ta’ala.
Bacaan niat menjadi imam di sholat maghrib :
"Ushallii fardhal Maghribi tsalaatsa raka’aatin mustaqbilal qiblati imaaman lilaahi ta’aalaa."
Artinya :
Saya (berniat) mengerjakan sholat fardhu Maghrib sebanyak tiga
raka’at dengan menghadap kiblat, sebagai imam karena Allah Ta’ala.
Bacaan niat menjadi makmum di sholat maghrib :
"Ushallii fardhal Maghribi tsalaatsa raka’aatin mustaqbilal qiblati makmuuman lillaahi ta’aalaa."
Artinya :
Saya (berniat) mengerjakan sholat fardhu Maghrib sebanyak tiga
raka’at dengan menghadap kiblat, sebagai makmum, karena Allah Ta’ala.
Rasulullah saw. bersabda, "Jagalah waktu-waktu shalat terutama shalat
yang pertengahan. Shalat Dhuhur, pada saat itu nyalanya neraka jahanam.
Orang-orang mukmin yang mengerjakan shalat pada ketika itu akan
diharamkan atasnya uap api neraka jahanam pada hari Kiamat nanti."
Sabda Rasulullah saw. lagi, "Manakala shalat Ashar, adalah saat
dimana Nabi Adam a.s. memakan buah khuldi. Ini sebagai pertanda atau
pengingat umat Islam untuk tidak melakukan hal yang dilarang Allah
seperti halnya Nabi Adam a.s. agar orang-orang mukmin yang mengerjakan
shalat Ashar akan diampunkan dosanya seperti bayi yang baru lahir."
Selepas itu Rasulullah saw. membaca ayat yang bermaksud, "Jaggalah
waktu-waktu shalat terutama sekali shalat yang pertengahan. Shalat
Maghrib itu adalah saat di mana taubat Nabi Adam a.s. diterima. Ini juga
sebagai pertanda bahwa apapun permohonan sungguh-sungguh (menyangkut
semua hajat) kepada Allah, akan mustajab. Karena saat di sekitar maghrib
itu adalah saat mustajabahnya permohonan. Seorang mukmin yang ikhlas
mengerjakan shalat Maghrib kemudian meminta sesuatu kepada Allah, maka
Allah akan perkenankan."
Read more